Samarinda (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur mengajak pelajar dan komunitas lingkungan melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik di kawasan GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2025.
"Kami pilih lokasi ini karena merupakan ruang publik yang ramai dikunjungi warga. Islamic Center dan GOR Sempaja juga akan digunakan untuk shalat Ied, jadi penting bagi kami untuk memastikan kebersihannya,” ujar Andi Sitti Asti Suriaty, Pengendali Dampak Lingkungan (Pedal) Ahli Muda Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kaltim di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun ini mengusung tema global “Hentikan Polusi Plastik”.
"Kegiatan ini bertujuan menyuarakan perlawanan terhadap penggunaan plastik sekali pakai yang semakin mencemari lingkungan. DLH Kaltim mengajak berbagai elemen masyarakat untuk terlibat langsung dalam aksi nyata peduli lingkungan ini," jelasnya.
Untuk memudahkan pelaksanaan, area bersih-bersih dibagi menjadi tiga zona utama, yaitu halaman depan, area salat dan sisi belakang stadion. Peserta aksi berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar SMA dan SMK, komunitas pemerhati lingkungan, hingga jaringan bank sampah se-Kota Samarinda.
Tak hanya membersihkan, peserta juga diajak untuk memilah sampah sejak dari lokasi kegiatan. Sampah-sampah yang terkumpul tidak serta-merta dibuang, tetapi dipilah untuk memisahkan sampah bernilai ekonomis seperti plastik dan botol dari sampah residu.
Sampah yang masih dapat dimanfaatkan kemudian diserahkan ke bank sampah, sebagai bagian dari upaya mendukung ekonomi sirkular.
“Stadion ini tempat orang berolahraga, biasanya bawa botol kemasan. Harapan kami ke depan, masyarakat bisa beralih ke tumbler agar mengurangi sampah plastik,” tambah Asti.
DLH Kaltim berharap aksi bersih-bersih ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bisa menjadi pemicu perubahan gaya hidup. Masyarakat diajak untuk mulai memilah sampah dari rumah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Sementara itu, hasil pengumpulan sampah yang sudah ditimbang akan dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bagian dari monitoring nasional.
“Setelah ditimbang, sampah yang masih bisa dimanfaatkan akan kami serahkan ke bank sampah. Data hasil timbangan akan kami laporkan ke Kementerian,” tutupnya.
Ia berharap aksi ini menjadi cermin semangat kolaborasi masyarakat Samarinda dalam menjaga lingkungan. Sebuah langkah kecil yang memberi dampak besar, jika dilakukan secara konsisten dan bersama-sama.