Balikpapan (ANTARA) - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan terus mematangkan berbagai persiapan menjelang perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur yang akan digelar pada 1–9 Oktober 2025.
“Kami sudah terima informasi dari provinsi dan diminta masing-masing Cabang Olahraga (Cabor) memulai seleksi atlet pelajar maksimal usia 17 tahun,” kata Kepala Disparpora Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma, Kamis (26/6).
Ia mengatakan, pihaknya kini menjalin koordinasi intensif dengan seluruh Cabor yang akan bertanding guna memastikan kesiapan secara teknis maupun non-teknis berjalan optimal.
Menurut Ratih, Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan 16 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Popda, ajang dua tahunan yang dilaksanakan.
Ia menyebutkan, untuk Kota Balikpapan menargetkan akan mengirimkan sebanyak 350 atlet dari berbagai jenjang pendidikan.
“Cabang-cabang itu punya potensi besar. Kami andalkan mereka untuk menyumbang medali,” ujarnya, merujuk pada sejumlah cabor unggulan yang selama ini menjadi penyumbang medali, seperti panahan, pencak silat, judo, karate, renang, dan senam.
Ratih menambahkanPopda bukan hanya sekadar ajang kompetisi semata, melainkan juga wadah pembinaan atlet pelajar menuju level nasional seperti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
“Seleksi kami buka dari pelajar SD sampai SMA sederajat. Yang penting usianya tidak lebih dari 17 tahun,” katanya.
Lanjutnya, demi mendukung kelancaran keberangkatan kontingen, Disparpora Balikpapan saat ini tengah menyusun anggaran secara cermat dan efisien, dengan tetap mengutamakan pemenuhan seluruh kebutuhan kontingen.
“Anggaran kami susun dengan cermat, semua kebutuhan harus terakomodir, mulai dari seragam defile, transportasi, penginapan, konsumsi, hingga pemberian bonus bagi atlet yang meraih prestasi,” ujar Ratih.
Ia mengemukakan, untuk memperkuat dukungan, Disparpora sebelumnya juga telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kota Balikpapan.
Dalam RDP tersebut Disparpora menyampaikan perkembangan kesiapan teknis dan usulan dukungan tambahan dari sisi pembiayaan.
“RDP kami manfaatkan untuk mencari solusi terkait kendala, target kami jelas, meraih juara umum,” tegasnya.
Ratih berharap proses pembinaan tetap menjadi perhatian utama, dan seluruh pihak mendukung pencapaian prestasi atlet pelajar dalam kerangka pembinaan berkelanjutan. (Adv).