Samarinda (ANTARA) - Badan Riset Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Brida Kaltim) merampungkan pemetaan potensi ekonomi di 16 desa atau kelurahan pada peri urban (wilayah antara) yang merupakan mitra Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sebanyak 16 desa/kelurahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan baik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," kata periset Brida Provinsi Kaltim Putwahyu Budiman di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, misalnya memiliki potensi ekonomi pertanian baik tanaman pangan maupun hortikultura, bahkan hingga kini desa tersebut sudah menyuplai kebutuhan beras untuk kabupaten dan wilayah sekitarnya. Petani di sana juga telah menyuplai beras ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltim.
Petani Jonggon, kata Putwahyu, juga ada yang membudidayakan jahe. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Kukar, tapi juga untuk dikirim ke pasar luar daerah, termasuk ke daerah Sepaku yang menjadi bagian kawasan IKN.
Selain membudidayakan jahe, mereka juga mengembangkan jamur tiram untuk dikirim keluar daerah serta rumput gajah untuk pakan ternak. Sudah ada perusahaan yang membeli rumput gajah tersebut.
Kerukunan warga menjadi faktor pendukung dalam pembangunan dan pengembangan pertanian yang mendukung IKN. Meski datang dari berbagai etnis, seperti Jawa, Bugis, Dayak, namun mereka tetap guyub, tidak pernah terjadi konflik, kata Putwahyu.
Tantangan, menurut dia, justru datang dari tambang-tambang ilegal yang beroperasi di sana. Perlu ada tindakan nyata agar warga setempat leluasa dalam mengembangkan pertanian, yang juga dapat mendukung ketersediaan pasokan makanan ke IKN.
"Sedangkan di sejumlah wilayah peri urban lain juga potensial untuk mendukung ekonomi IKN seperti di Desa Loa Kulu, Kecamatan Loa Kulu dengan keunggulan perikanan air tawar dan pertanian pangan, di Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, PPU, dengan keunggulan udang dan perkebunan, sejumlah desa di Kecamatan Samboja, Kukar, dengan keunggulan perikanan dan hortikultura," ujar dia.