Balikpapan (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyatakan sekitar 30 persen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang lolos seleksi merupakan putra-putri asli Kalimantan.
“Dari total 574 peserta pendidikan bela negara tahap awal ini, afirmasi untuk peserta asal Kalimantan lebih dari 30 persen,” kata Basuki, Rabu (2/7).
Ia mengatakan, proporsi tersebut menunjukkan bahwa OIKN memberikan ruang besar bagi putra daerah untuk berperan langsung dalam membangun dan mengelola ibu kota negara baru.
“Mereka bukan hanya mendapat kesempatan, tapi juga sudah dibekali dengan nilai-nilai perjuangan dan semangat pengabdian. Ini menjadi modal penting untuk menjalankan tugas di lapangan,” ujarnya.
Basuki memaparkan, total peserta yang mengikuti pendidikan bela negara sebanyak 574 orang, terdiri dari 328 laki-laki dan 247 perempuan.
Mereka adalah CPNS OIKN angkatan pertama yang dinyatakan lulus dari proses seleksi sejak 19 Agustus 2024. Dari 582 yang lolos seleksi namun ada yang mengundurkan diri.
Menurutnya dari sisi persebaran asal wilayah, 181 peserta atau 31,5 persen berasal dari Kalimantan. Sebanyak 274 orang (47,6 persen) berasal dari luar Jawa seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera. Sisanya 120 orang (20,9 persen) berasal dari Pulau Jawa.
Dikemukakannya, keberagaman latar belakang peserta justru menjadi kekuatan OIKN sebagai institusi baru yang merepresentasikan semangat Indonesia-sentris.
“Kita ingin memastikan bahwa yang bertugas di IKN adalah wajah-wajah baru Indonesia, bukan hanya terpusat dari satu wilayah,” ujarnya.
Basuki juga mengingatkan agar seluruh CASN OIKN menjaga integritas dan semangat pelayanan publik.
Ia berharap angkatan pertama ini menjadi teladan ASN masa depan yang profesional dan bersih dari budaya birokrasi lama.
“Ini angkatan pertama. Harus hati-hati mengelolanya, jangan sampai tercemar. Kita ingin justru mereka ini bisa mendorong perubahan ke arah yang lebih baik,” tegasnya.
Menurutnya, dalam waktu dekat para peserta diklat akan mulai ditempatkan di rusun-rusun ASN yang telah dibangun di Kota Nusantara.
“Besok kita mulai pindahkan ke sana. Sabtu kita kumpulkan mereka lagi, lalu kita sebar ke rusun-rusun (pos-pos) sesuai unit kerja masing-masing,” katanya.
Penempatan awal, kata Basuki, akan dilakukan dengan pendekatan campuran antara pegawai lama dan CPNS baru agar terbangun proses transfer semangat dan pengetahuan yang saling memperkuat.
“Kita akan campur (mix) antara ASN yang lama dan yang baru supaya bisa saling berkolaborasi,” ujar Basuki.