Samarinda (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Negeri Mulawarman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur menjadi salah satu magnet dalam gelaran Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kalimantan Timur 2025, mengajak pengunjung menyelami tradisi pertanian dan seni Suku Dayak.
Edukator dari Museum Mulawarman, Arya Nugraha di Samarinda, Jumat, menyampaikan pergelaran yang mengangkat tema "Menjaga Warisan Budaya Kaltim untuk Pilar Kebudayaan" menjelaskan peran penting museum dalam acara yang berlangsung 19 hingga 22 Juni ini.
"Kami fokus pada pertanian tradisional masyarakat Suku Dayak. Ada alat-alat pertanian zaman dulu, alat musik tradisional Jatung Utang, dan bahkan representasi tarian Hudog yang ikonik," paparnya.
Salah satu daya tarik utama stan Museum Mulawarman adalah koleksi Mandau, senjata tradisional suku Dayak yang ditampilkan sebagai karya khas. Total ada sekitar 10 benda koleksi yang dipamerkan, kebanyakan diperoleh sekitar tahun 2015-2016.
Arya menekankan bahwa koleksi ini bukan sekadar artefak sejarah, melainkan berfungsi sebagai media edukasi.
"Tujuannya adalah menginformasikan kepada masyarakat yang datang, baik ke museum maupun pameran ini, tentang bagaimana kegiatan pertanian dilakukan oleh masyarakat Dayak sejak dahulu kala," ujarnya.
Hal itu menunjukkan komitmen museum untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada publik.
PKD 2025 merupakan agenda rutin tahunan yang melibatkan sepuluh kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Selain pameran dari museum dan daerah, acara ini juga diramaikan dengan perlombaan permainan rakyat dan partisipasi sekolah-sekolah di Samarinda.
Antusiasme warga terlihat jelas pada malam pembukaan, di mana area parkir penuh sesak oleh pengunjung yang ingin menyaksikan kemeriahan acara.
Panitia menargetkan antara 2.000 hingga 5.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan PKD ini. Seluruh kegiatan terbuka untuk umum dan gratis, tanpa dipungut biaya masuk. Hal ini diharapkan mampu menarik lebih banyak masyarakat untuk hadir dan belajar tentang kebudayaan lokal.
Arya berharap partisipasi Museum Mulawarman dan seluruh rangkaian PKD dapat terus berlangsung dan semakin dikenal luas.
"Kami mengundang seluruh warga Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda dan sekitarnya, untuk hadir dan meramaikan Pekan Kebudayaan Daerah 2025 ini," ungkapnya, menekankan pentingnya pelestarian budaya bersama.